
Negara Beruang Merah tersebut membeberkan siapa yang untung atas peperangan antara Rusia dan Ukraina. Perang antar Rusia dan Ukraina telah menyrbabkan krisis yang terjadi di dunia. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan sumber pangan dan energi tang sangat penting bagi dunia.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolat Patrushev menyampaikan “Meski banyak yang mengira bahwa Rusia lah yang paling diuntungkan dalam perang ini maka kalian semua salah, karena perang ini Amerika lah yang mendapatkan keuntungan.
Dalam suatu konfrensi Pers, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia mengatakan lembaga keuangan dan beberapa perusahaan AS menggunakan situasi ini sebagai batu loncatan untuk berekspansi di Eropa. “AS menggunakan kondisi tersebut untuk memperluas ekonominya,” katanya.
Baca Juga : Chris Medina “What Are Words”
Petrashev mengatakan bahwa dengan kondisi saat ini, segmen pasar gas yang berada di Eropa telah dibawah kendali perusahaan-perusahaan Amerika Serikat tersebut. Mungkin tak hanaya pasar gas yang ingin mereka kuasai, mereka juga ingin menguasai di semikonduktor dan sektor teknologi tinggi lainnya di Eropa.
Sebagaimana diketahui, Rusia adalah pemasok energi yang paling dimendominasi di Eropa, terutama gas alam. Namun, setelah konflik yang Rusia lakukan di Ukraina, gas bersama minyak dan batu bara Rusia diembargo Benua Biru. Bahkan, beberapa diantaranya memutuskan untuk memutus pasokan energi Rusia seluruhnya dalam beberapa dekade ke depan. Hal sangat di manfaat kan oleh Amerika Serikat untuk menjadi pemasok utama di Eropa.
Menurut para pengamat dan kritikus, Amerika Serikat tertarik untuk memaksa gas alam Rusia keluar dari daratan Eropa dan menggantinya dengan gas alam cair miliknya yang lebih mahal. Washington dikatakan pernah bahkan sering mendesak negara-negara di daratan Eropa untk memutus kerjasama perdagangan dengan Rusia.
Ini merupakan sanksi barat yang dipimpin oleh AS terhada Rusia itu sendiri yang masih terus menekan negeri beruang merah itu untuk menghentikan aksi militernya di Ukraina. Moskow sendiri telah menyerang Kyiv sejak 24 februari lalu dengan dalih untuk melakukan demiliterisasi dinegara itu.
Baca Juga : Bilqis Prasista Kalahkan Peringkat 1 Dunia